Seputarkuningan.com - Kendati sampai saat ini belum ada kepastian batasan usia para atlet pencak silat yang akan berlaga di Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar tahun 2021 mendatang, tetapi Perguruan Silat (PS) Paguyuban Barudak Silat Sekolah (PBSS) Pencak Silat Klub Bersatu memilih melakukan penyeleksian terlebih dulu.
Seleksi kategori laga/tanding serta TGR Jurus
Tunggal, Ganda dan Regu itu sendiri dilaksanakan, Senin (26/10/2020) dengan
melibatkan ratusan pesilat dari puluhan satuan latihan (satlat) untuk
pembentukan tim inti di GOR Ewangga kompleks Stadion Mas’ud Wisnu Saputra
Kuningan.
“Memang benar, belum ada juknis batasan usia
cabang olahraga pencak silat untuk peserta BK Porda Jabar tetapi sebagai bentuk
persiapan, PS PBSS Pencak Silat Klub Bersatu atau PBSS Kuningan melakukan
seleksi dengan batasan usia maksimal 25 tahun,” ujar Ketua Panitia Pelaksana,
Mega Dapira dalam keterangan persnya.
Apabila ke depannya terbit juknis batasan usia
oleh panitia pelaksana yang ditugaskan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
Jabar, kata mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah akan kembali
disesuaikan karena tim yang dibentuk pun sebanyak tiga lapis.
Untuk itu, dengan adanya pelaksanaan seleksi di
tengah Pandemi Covid-19 yang melibatkan wasit juri bersertifikat provinsi dan
kabupaten tersebut, terjaring atlet-atlet berpotensi dari seluruh satlat untuk
memperkuat perguruan dalam menghadapi seleksi umum di tingkat kabupaten atau
pun provinsi.
“Pelaksanaan BK Porda Jabar dikabarkan bakal
dihelat pada tahun 2021 mendatang sehingga berdasarkan hasil rapat pengurus dan
jajaran pelatih, maka dianggap perlu diselenggarakan seleksi di internal untuk
membentuk tim inti PBSS Pencak Silat
Klub Bersatu supaya persiapannya lebih matang,” jelas mantan atlet BK Porda
tahun 2017.
Sementara
itu, Ketua Umum PS PBSS Pencak Silat Klub Bersatu atau lebih dikenal PS
PBSS Kuningan, Iyan Irwandi, S.IP., mengakui belum adanya kepastian pematokan
batasan usia bagi atlet pencak silat yang akan berlaga di BK Porda Jabar tahun
2021 mendatang. Sehingga seleksi internal yang dilakukan pihaknya pun sengaja
mengikuti daerah-daerah lain yang sudah melakukan penyeleksian terlebih dulu.
Iyan berharap langkah persiapan supaya lebih matang tersebut, bisa kembali melahirkan pesilat-pesilat berprestasi yang mampu mengharumkan nama daerah. Seperti halnya yang dilakukan atlet binaanya, Taoufik Septiaya yang meraih medali perunggu pada Porda Jabar di Kabupaten Bogor tahun 2018 lalu.
“Kalau atlet PBSS dibutuhkan kabupaten, maka akan mengikuti tahapan
seleksinya. Tapi jika tidak, maka saya sudah berkoordinasi dan berkomunikasi
dengan beberapa daerah yang siap menampungnya,” tegas Iyan. (Elly Said)
Post A Comment:
0 comments so far,add yours