Meski Kuningan
memang sudah mencanangkan anggaran penanggulangan bencana yang cukup besar Rp
19 milyar, namun dengan pembelian RS Citra Ibu yang seharga Rp 9 milyar, dirasa
kurang tepat serta tidak efektif dan efisien. Menanggapi hal tersebut, H
Kamdan, selaku salah satu tokoh pengusaha sukses di Kuningan, tergerak untuk
meringankan beban anggaran Kabupaten Kuningan.
“Silahkan pinjam
pakai gedung ex supermarket milik saya di Panawuan arah Timbang. Ada dua
lantai, lebih luas dari RS yang di beli tersebut,” ucap pria yang pernah
menjabat sebagai Direktur PDAM Kuningan itu.
Jika Pemerintah
Daerah Kabupaten Kuningan kelak menyetujui usulannya, Kamdan berharap anggaran
pembelian Rumah Sakit yang jumlahnya fantastis itu bisa digunkan untu keperluan
lainnya, seperti pembelian APD, masker, disenfectan, pembelian sembako,
insentif perawat dan dokter serta hal-hal yang dianggap penting dalam
penanggulangan bencana.
“Gedung saya bisa
dipinjam pakai gratis boleh sampai 2 tahun atau sampai masalah covid 19 ini
selesai. Nantinya anggaran pembelian rumah sakit bisa digunakan untuk kebutuhan
lainnya yang dianggap perlu dan penting,” tandas Kamdan.
Ditempat terpisah,
menanggapi pembelian RS Citra Ibu, Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dari
organisasi Siwindu Maju Kabeh, Ilham Ramdhani, senada dengan usulan yang
disampaikan oleh H Kamdan yang juga salah satu tokoh dari organisasi RWK.
Menurut Ilham, sebaiknya usulan dan niat baik H Kamdan tersebut harus disambut
baik oleh pemerintah daerah.
Dalam pencanangan
pencegahan wabah corona, masih kata pria berkepala plontos itu, Kabupaten
Kuningan sebaiknya banyak belajar dari kejadian penyebaran covid 19 yang ada di
dunia maupun di nasional. Menurutnya, jika pemerintah daerah salah mengambil
sikap dan kebijakan akan berefek buruk berkepanjangan.
“Saya bersyukur,
hari ini meski puluhan ribu pemudik yang sampai di Kuningan hanya sedikit yang
masuk daftar ODP. Hal itu dibuktikan dengan pernyataan Kadinkes yang
menyebutkan ODP di Kuningan berkurang. Bahkan angkanya belum tembus sampai 600
orang. Berarti perantau Kuningan Alhamdulillah bukan sebagai ODP,” ujar ilham.
Saran lainnya yang
disampaikan mantan tim staff khusus Menteri pendidikan dan kebudayaan itu
adalah terkait tentang pembelian RS yang dianggapnya kurang tepat dan hanya
pemborosan anggaran. menurutnya, pembelian tersebut dapat dialihkan dengan
menggunakan gedung yang tidak perlu mengeluarkan biaya beli atau sewa,
diantaranya Usulan Pak Kamdan yang patut dipertimbangkan atau bisa menggunakan
GOR Ewangga atau menggunakan Wisma yang berada di belakang Stadion.
“Adapun penyebaran
sembako sebaiknya jangan dilakukan dulu, karena menurut saya hal itu masih
belum diperlukan. Kalaupun mau, sebaiknya sembako dipersiapkan saja dulu untuk
menanggulangi dampak sosialnya dan dibagikan jika kelak sudah sangat
diperlukan. Yang penting saat ini adalah sarana dan prasarana serta tenaga
medis yang mencukupi. Kalaupun anggota DPRD sudah menyebar sembako, itu tidak
apa-apa karena mereka kan politisi yang butuh citra baik di masyarakat,”
sindir Ilham. (Elly Said)
Post A Comment:
0 comments so far,add yours