PENGURUS JABAR BERGERAK DI 20 KABUPATEN/KOTA DIKUKUHKAN
Seputarkuningan.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
mengukuhkan pengurus dan anggota Relawan Jabar Bergerak di Gedung Negara
Pakuan, Sabtu 29 Februari 2020.
Gubernur Jabar ini menyadari Jabar Bergerak dapat meringankan tugas pemerintah yang berat, baik
itu pemerintah provinsi ataupun pemerintah kabupaten/kota, bahka pemerintah
pusat. Untuk itu, dibutuhkan dukungan elemen non pemerintah untuk bergerak
bersama menuju Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan skema Pentahelix (Academia,
Business, Comunity, Goverment dan Media).
"Jabar Bergerak ini sifatnya
mandiri, tidak akan mengurusi/mengakses dana-dana dari Pemprov karena dalam
komunitasnya mereka punya sponsor-sponsor sendiri. Jadi ini seperti Jabar Quick
Respon tapi versi 'masyarakatnya', yang dimana mereka merasa bahagia kalau bisa
menolong," ujar Ridwan dalam sambutannya.
Menurutnya, salah satu masalah terbesar
Jawa Barat adalah melayani jumlah penduduk yang besar, terutama pada era
reformasi yang telah membawa Indonesia menjadi lebih terbuka dan demokratis.
"Kemarin mereka juga membantu di Bogor, Karawang, Subang, dan
Kuningan. Jadi mereka rutin membantu bila ada bencana. Karena bencana ini rutin
di Jawa Barat, jadi bisa difokuskan kepada mereka pada saat birokrasi di
pemerintahan terlalu panjang urusannya," imbuh Ridwan.
Perkumpulan ini dipimpin langsung oleh
Atalia Praratya Kamil yang notabene Istri Gubernur sebagai Ketua Umum Dewan
Pimpinan Pusat (DPP), adapun kepengurusan Wilayah yang dikukuhkan kemarin baru
berjumlah 20 Kabupaten/Kota, yakni Kabupaten Kuningan, Kota Tasikmalaya, Kota Depok,
Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Garut, Kabupaten Bogor, Kota Banjar, Kota
Bekasi, Kota Sukabumi, Kota Ciamis, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Majalengka,
serta Kabupaten Karawang.
Jabar Bergerak Wilayah Kabupaten Kuningan
Tak ketinggalan dalam pengukuhan tersebut
juga diikuti oleh calon pengurus dari Kabupaten Kuningan, terpantau delegasi
Kuningan mengirimkan sebanyak 5 orang diantaranya Yaya Sumantri, Toto Sugianto,
Asep Papay, Handy Ramadan, dan Nia Dina.
Yaya Sumantri mengatakan, Jabar Bergerak merupakan komunitas yang dibentuk atas dasar
kepedulian masyarakat dalam membangun Jawa Barat. Komponen yang ada dalam tubuh
Jabar Bergerak terdiri dari unsur komunitas, aktivis, praktis, pengusaha,
akademisi, hingga unsur kerelawanan yang mencintai dan mendukung terwujudnya
Jabar Juara Lahir Batin.
"Jabar Bergerak ini sebetulnya
inisiator utamanya Ibu Atalia, beliau melihat begitu banyak komunitas-komunitas
kebaikan yang kalau tidak diwadahi kan sayang. Oleh karena itu kita wadahi
semua itu untuk berkolaborasi, bersinergi dengan Pak Ridwan Kamil dan Pak Uu
untuk membangun Jawa Barat yang lebih baik lagi termasuk di Kuningan yang
selama ini jauh dari jangkauan ibukota provinsi" ujar Yaya.
Yaya menambahkan, Jabar Bergerak sudah
melakukan program-program ataupun kegiatan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat. Ke depan, Jabar Bergerak sudah merencanakan beberapa program besar
yang tentu melibatkan masyarakat secara luas.
“Ini adalah organisasi strategis dan
sangat aksesibel, sehingga mudah-mudahan melalui organisasi ini kita bisa
memfasilitasi berbagai program dan kegiatan sosial lainnya antara pemerintah
disemua jenjang dengan masyarakat di bawah, dan paling penting adalah Jabar
Bergerak di Kuningan bisa menjadi penghadang dan palang pintu Gubernur agar
jangan sampai ada lagi oknum-oknum yang mengaku ini dan itu dalam modus
penipuan apa saja," tambah pria yang menjabat Dewas LPPL itu.
Sebagai sebuah Gerakan Non Struktural
Pemerintahan, Jabar Bergerak adalah rumah bagi siapapun warga Jawa Barat yang
ingin berkontribusi bagi pembangunan Jawa Barat Juara Lahir Batin.
Keanggotaannya bersifat manasuka dan terbuka bagi setiap individu ataupun
komunitas mana saja.
Untuk itu, Jabar Bergerak memiliki lima
pilar pokok, yaitu: keagamaan, pendidikan, sosial, kesehatan, dan kebudayaan.
Pembentukan lima pilar ini bersandar pada persoalan dan tantangan pokok yang
kini dihadapi oleh masyarakat Jawa Barat. (Elly Said)
Post a Comment