Seputarkuningan.com - Putra ke
empat almarhum Mamat Komarudin Rahmat pendiri sekaligus Guru besar perguruan
Silat Bima Suci, menerima estafet kepemimpinan di Perguruan Silat asli
Kabupaten Kuningan ini pada MUBES ke V yang dilaksanakan di Aula Dinas
Pertanian, Minggu (23/2/2020). Mukhlis aminudin yang biasa dipanggil Ami ini
memegang amanah setelah peserta Mubes secara aklamasi memilihnya meskipun pada
acara tersebut sempat memunculkan nama-nama besar / seniornya untuk dicalonkan
menjadi ketua umum periode 2020-2024.
Dalam
penyampaian visi dan misi nya, Ami merangkum 4 grand design Bima Suci, diantaranya meningkatkan soliditas dan
solidaritas keluarga besar Bima Suci, Mencetak kader berprestasi melalui sekolah
kader atlit yang peduli dengan sesama serta lingkungan, pemberdayaan ekonomi
dan infrastruktur.
Ami juga
memandang bahwa Setelah penetapan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda
(Intangible Cultural Heritage) melalui sidang Intergovernmental Committee for
the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage ke 14 yang berlangsung di
Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019.United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization (UNESCO).
" Bima suci mau tidak mau harus memiliki mesin
organisasi yang mampu berlari dengan cepat untuk merespon itu dengan membina
atlit-atlit terbaiknya agar bisa berkiprah pada event Internasional seperti
tinta emas yang telah diperoleh oleh Cecep Azis Rhamdani yang pernah meraih
medali di ajang Sea Games," ujar Ami.
Tradisi
perguruan Silat yang memiliki Nilai dasar SHOLAT, SALAWAT dan SILAT ini menjadi
spirit dan motivasi dalam memegang teguh janji anggotanya. Nilai dasar ini
menjadi dinilai tak hanya sekadar bela diri, tetapi juga bagian dari jalan
hidup anggotanya. Dalam pencak silat, diajarkan bagaimana menjalin hubungan
baik dengan Allah SWT Tuhan yang maha esa, bermanfaat dengan sesama manusia dan
lingkungan dalam bingkai silih asah, silih asih, silih asuh dan silih
jejeuhkeun.
Di akhir sambutannya Ami mengatakan, Bima suci berkomitmen dalam mewujudkan kelestarian
pencak silat tak hanya fokus pada aspek olah raga/bela diri, tetapi juga menjadi
bagian dari kurikulum seni dan budaya lokal, nasional dan internasional.
Melalui visi besarnya dalam mewujudkan Kuniingan sebagai Kota pesilat, Bima
Suci siap menerima tantangan dalam syiar Sholat, Shalawat dan Silat bagi
generasi muda melalui kurikulum muatan lokal di setiap sekolah dan madrasah di
Kabupaten Kuningan. Dengan visi besar itu maka pendistribusian kader pelatih ke
tiap sekolah siap dilakukan pada pertengahan tahun 2020 ini.
Mubes yang
dihadiri juga oleh para senior, para pendekar, Pembina, keluarga besar pendiri
dan simpatisan ini dijadikan momentum silturahmi untuk mengukuhkan kembali ke
khitah perjuangan para pendiri Bima Suci. Aliran pencak silat Sinar Ciremai ini
menjadi kebanggan tersendiri bagi Bima suci mengingat aliran ini merupakan
aliran khas Kuningan asli yang menghimpun jurus-jurus asli yang diciptakan
langsung oleh Maha Guru Besar H A Madsaleh. Dalam rencana program ke depan,
kepengurusan ini akan mematenkan jurus yang dimilikiya agar tidak di claim oleh
orang lain diluar keanggotaan Bima Suci. (Elly Said)
Post A Comment:
0 comments so far,add yours