Sambut Musim Penghujan, Warga Cibuntu Gelar Tradisi Sedekah Bumi
Seputar Kuningan - Warga Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan,
menggelar tradisi sedekah bumi, Sabtu (7/10). Acara tersebut merupakan
ungkapan syukur atas limpahan hasil pertanian yang didapat sekaligus
menyambut datangnya musim tanam yang ditandai dengan turunnya hujan.
Acara sedekah bumi diawali dengan arak-arakan warga Desa Cibuntu sambil membawa tetenong
(wadah makanan) berisi berbagai macam makanan khas desa setempat menuju
lapangan desa yang berjarak sekitar 1 km. Tetenong dibawa kaum
laki-laki dengan cara dipikul sedangkan kaum perempuan berjalan di
sampingnya membawa bekal yang dibutuhkan dalam prosesi upacara sedekah
bumi.
Setibanya di lapangan, iring-iringan warga tersebut dipersilakan
memasuki tenda besar dan menempati lokasi yang telah ditentukan untuk
menyimpan tetenong mereka. Sambil melepas lelah dan menunggu acara inti
sedekah bumi digelar, masyarakat dihibur dengan sejumlah kesenian
tradisional yang dimainkan anak-anak desa setempat seperti pagelaran
seni angklung, reog hingga tari-tarian.
Rangkaian acara ritual sedekah bumi itu kemudian dilanjut penyerahan
benih padi dari perangkat desa kepada petani. Kemudian dilanjutkan
dengan acara doa bersama yang dipimpin oleh seorang ulama memanjatkan
syukur sekaligus memohon kepada Tuhan YME untuk limpahan kesuburan tanah
dan air termasuk kesejahteraan seluruh masyarakat Desa Cibuntu pada
masa tanam selanjutnya.
Usai memanjatkan doa, acara makan-makan pun dimulai. Satu per satu
tetenong dibuka dan seluruh masyarakat yang hadir dipersilakan mengambil
makanan dengan menggunakan takir yaitu wadah yang terbuat dari anyaman
daun kelapa sebagai wadahnya.
Dengan tertib warga mengambil dan menikmati hidangan khas masyarakat
Cibuntu seperti bakakak hayam, sate kambing dan berbagai sayur berkuah
hingga semur jengkol.
Kepala Desa Cibuntu Awam mengungkapkan, tradisi sedekah bumi ini
merupakan upacara adat masyarakat Cibuntu yang telah berlangsung turun
temurun. Tradisi itu sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan YME
atas limpahan nikmat kesuburan tanah dan air, sehingga menjadikan hasil
pertanian yang melimpah. Selain itu memanjatkan permohonan agar
kesuburan tersebut tetap tercurahkan kepada masyarakat Desa Cibuntu.
“Acara sedekah bumi ini sebagai refleksi permohonan lindungan dari
Tuhan sekaligus ungkapan syukur atas nikmat yang telah diraih selama
ini. Bentuk syukuran tersebut diungkapkan dalam kegiatan saling berbagi
makanan yang dapat dinikmati oleh siapa saja tanpa melihat pangkat
maupun status sosial,” kata Awam.
Awam melanjutkan, tradisi sedekah bumi ini selalu digelar sekali
dalam setahun setiap menjelang musim tanam tiba. Tak ada tanggal dan
perhitungan waktu khusus dalam menentukan pelaksanaan acara sedekah bumi
tersebut, namun yang pasti selalu dilaksanakan pada setiap bulan
Oktober menjelang musim hujan.
“Ada beberapa rangkaian kegiatan menjelang puncak kegiatan sedekah
bumi ini. Dimulai dari membersihkan saluran air, ziarah ke makam leluhur
dan pawai obor pada malam hari menjelang puncak acara,” ujar Awam.
Hadir dalam acara tradisi warga Cibuntu tersebut Bupati Kuningan Acep
Purnama yang mengapresiasi masih terjaganya tradisi yang mencerminkan
budaya gotong royong dan kebersamaan di antara masyarakat. Bupati pun
menghaturkan terima kasih atas konsitensi masyarakat Cibuntu yang masih
melestarikan kegiatan tradisi tersebut sehingga menjadi salah satu daya
tarik wisata di Kabupaten Kuningan yang menarik banyak wisatawan.
“Kami mengapresiasi atas raihan prestasi Desa Cibuntu terpilih
sebagai juara dua Desa Wisata tingkat nasional dan homestay terbaik
kelima di tingkat ASEAN. Dengan acara tradisi sedekah bumi yang
terselenggara dengan baik, semoga akan semakin mengangkat pariwisata
Kabupaten Kuningan sekaligus memberi dampak positif terhadap
perekonomian warga Kuningan khususnya di Cibuntu,” kata Acep. (radarcirebon.com)
Post a Comment