Seputar Kuningan - Menjelang musim penghujan, harga kebutuhan bahan pokok (sembako) di
sejumlah pasar tradisional di Kuningan cukup stabil. Tak ada lonjakan
harga yang membuat pembeli terkesima.
Para pedagang juga mengaku bahwa dalam beberapa waktu ini, harga
sembako tidak mengalami kenaikan. Malahan, ada sebagian yang menunjukkan
tren penurunan. Begitu juga dengan pasokan dari distributor, lancer,
sehingga pedagang tidak mengalami kesulitan stok.
Seperti yang diungkapkan Nanang, pedagang masakan siap saji di Pasar
Kramatmulya. Menurut lelaki paruh baya tersebut, harga bahan pokok,
termasuk ikan dan daging, sama sekali tidak naik. Dirinya dengan mudah
memeroleh bahan baku untuk membuat berbagai menu masakan.
“Harga sembako sekarang ini stabil. Berbeda dengan beberapa waktu
lalu. Di mana, harga kadang naik dan juga kadang turun. Dampaknya,
jualan saya juga lancar karena bahan baku mudah diperoleh. Harganya juga
masih sama seperti awal bulan alias tidak ada yang naik,” tutur warga
Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana tersebut, akhir pekan kemarin.
Nanang yang sudah lama berjualan lauk pauk matang mengaku,
pelanggannya tidak ada yang protes dengan dagangannya. Selama ini, dia
menjajakan masakan matang sejak pukul 24.00 sampai menjelang subuh.
“Saya menjual ikan, daging ayam, sayuran dan juga pepes. Semuanya
sudah matang, tinggal makan saja. Bahan bakunya saya beli di Pasar
Kramatmulya. Kalau harga sembako naik, berimbas terhadap dagangan saya.
Terpaksa, ukuran seperti tempe atau daging ayam agak dikurangi. Soalnya
kalau menaikkan harga, tidak mungkin karena yang belanja kebanyakan
pelanggan,” ujarnya.
Edi, pedagang lainnya di Pasar Kepuh menuturkan, pasokan bahan pokok
dari distributor lancar dan tidak pernah ada kekurangan. Dia
mencontohkan seperti sayuran dan cabai. Berapa pun yang dibutuhkan,
distributor biasanya langsung mengirim.
“Untuk saat ini keadaannya sangat normal. Artinya, harga dari
distributor ke pedagang seperti kami tidak mengalami kenaikan. Ini akan
berbeda jika harga sudah naik dari agen atau distributor, terpaksa kami
juga menaikkan harga ke pembeli. Terkadang pembeli marah-marah ketika
tahu harga sembako naik,” ungkapnya.
Sementara, petugas pengawas pasar dari Disperindag Kabupaten
Kuningan, Arisman membenarkan harga semako di awal bulan ini tidak
melonjak. Dalam catatannya, sejumlah komoditas mengalami penurunan meski
tidak terlalu signifikan. Kecuali kacang tanah yang semula harganya Rp
24 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp 25.000 atau naik Rp 1.000.
“Di luar kacang tanah, harga sayuran normal. Termasuk juga beras yang
sempat naik ketika musim hajatan. Kami berharap, bahan pokok tetap
stabil dan tidak mengalami lonjakan harga,” ujarnya.
Menurut dia, pemantauan harga sembako dilakukan setiap satu minggu
sekali dengan mendatangani langsung para pedagang. Dia dan timnya
mencatat secara detil setiap bahan pokok dari para pedagang.
“Kami langsung mendatangi para pedagang dan mencatat setiap bahan
pokok yang dijual pedagang. Misalnya telur berapa per kilonya, cabai,
daging ayam, kambing dan sapi, serta bahan pokok lainnya. Kemudian
dibikin laporan ke atasan. Memang tidak setiap hari, satu minggu sekali
cukup untuk memantau harga,” ucap Arisman yang juga atlet catur bergelar
Master Nasional (MN) tersebut.
Terkait kondisi pedagang yang berada di Pasar Darurat lantaran Pasar
Kepuh tengah direnovasi, Arisman menyebut tidak ada gejolak sama sekali.
Para pedagang memaklumi jika pasar tempat mencari nafkahnya direnovasi.
“Semuanya berjalan normal seperti biasa. Pedagang yang menempati kios
darurat berjualan seperti biasa. Ya memang ukurannya kecil, tapi itu
tidak terlalu berpengaruh terhadap jual beli di pasar darurat,”
pungkasnya. (radarcirebon.com)
Post A Comment:
0 comments so far,add yours